Minggu, 29 Desember 2013



Hikmah Bersuci dan Dawamul Wudhu’

Al-Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad menyebutkan bahwa Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat orang junub. Apabila malaikat pergi, maka setan akan datang dari berbagai penjuru. Sehingga (salah satu contoh) seringkali seseorang merasa gelisah dan tidak tenang saat bangun tidur, yang disebabkan mendapat gangguan mimpi-mimpi yang membuatnya gelisah. Oleh karena itu, hindari makan atau tidur dalam kondisi junub. Jika tidak mampu mandi jinabat seketika, maka hendaknya kita mencuci farj (kemaluan) dan berwudhu’. Dan hendaknya kita selalu dalam kondisi dawamul wudhu’ (selalu punya wudhu’), sebab wudhu’ adalah senjata orang Mukmin. Jika senjata selalu berada di tangan, maka musuh akan segera menjauh dari kita.


Seseorang telah menghadap Syekh Abi Al-Hasan Asy-Syadzily RA untuk mengajarinya ilmu kimia, maka Syekhmemintanya untuk mendampingi beliau selama satu tahun, dengan syarat selalu memperbarui wudhu apabila berhadaslalu mengerjakan shalat dua rakaat. Maka Syekhakanbersedia mengajarinya ilmu kimia. Setelah sempurna satu tahun, lelaki tersebut pergi ke sebuah sumur dengan maksud hendak mengambil air minum dari sumur itu, dan secara tiba-tiba dipenuhilah timba itu dengan emas dan perak. Maka dibuanglah kembali emas dan perak itu ke dalam sumur karena zuhudnya daripada emas dan perak tadi. Maka kembalilah lelaki tersebut menghadap Syekh Abi Al-Hasan Asy-Syadzily RA dan menceritakan apa yang telah terjadi. Maka Syekhberkata kepada orang itu, “Sekarang engkau telah menjadi seorang ahli kimia. Dan Syekh memerintahkannya untuk menyeru manusia ke jalan Allah.Jika engkau tidak mampu melanggengkan bersuci (berwudhu’) maka berusahalah untuk tidak meninggalkan wudhu saat engkau duduk di masjid, membaca Al-Qur’an, mengkaji ilmu agama, duduk untuk berdzikir dsb.dari beberapa amalan ibadah.*(sdr

Disarikan dari kitab: Risalatul Mu’awanah




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar