Hikmah Bersuci dan Dawamul Wudhu’
Al-Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad menyebutkan bahwa Malaikat tidak akan memasuki rumah yang
di dalamnya terdapat orang junub. Apabila malaikat
pergi, maka setan akan datang dari
berbagai penjuru. Sehingga (salah satu contoh) seringkali seseorang merasa
gelisah dan tidak tenang saat bangun tidur, yang disebabkan mendapat gangguan
mimpi-mimpi yang membuatnya gelisah. Oleh karena itu, hindari makan atau tidur
dalam kondisi junub. Jika tidak mampu mandi jinabat seketika, maka hendaknya
kita mencuci farj (kemaluan) dan berwudhu’. Dan hendaknya kita selalu
dalam kondisi dawamul wudhu’ (selalu punya wudhu’), sebab wudhu’ adalah
senjata orang Mukmin. Jika senjata selalu berada di tangan,
maka musuh akan segera menjauh
dari kita.
Seseorang
telah menghadap Syekh Abi Al-Hasan Asy-Syadzily RA untuk
mengajarinya ilmu kimia, maka Syekhmemintanya untuk mendampingi beliau selama satu tahun, dengan syarat selalu memperbarui
wudhu apabila berhadaslalu
mengerjakan shalat dua rakaat.
Maka Syekhakanbersedia mengajarinya
ilmu kimia. Setelah
sempurna satu tahun, lelaki tersebut pergi ke sebuah sumur dengan maksud hendak mengambil air
minum dari sumur itu, dan secara tiba-tiba dipenuhilah timba itu dengan emas
dan perak. Maka dibuanglah kembali emas dan perak itu ke dalam sumur karena
zuhudnya daripada emas dan perak tadi. Maka kembalilah lelaki tersebut
menghadap Syekh Abi Al-Hasan Asy-Syadzily RA dan menceritakan apa yang telah
terjadi. Maka Syekhberkata kepada
orang itu, “Sekarang engkau telah menjadi seorang ahli kimia. Dan Syekh
memerintahkannya untuk
menyeru manusia ke jalan Allah.Jika
engkau tidak mampu melanggengkan bersuci (berwudhu’) maka berusahalah untuk tidak meninggalkan wudhu saat engkau duduk di masjid,
membaca Al-Qur’an, mengkaji ilmu agama, duduk untuk berdzikir dsb.dari beberapa amalan ibadah.*(sdr